Bupati Sanusi Ajak Masyarakat Berjuang dengan Gaya Baru di Peringatan Hari Pahlawan

Reporter

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya

10 - Nov - 2025, 03:44

Bupati Malang HM. Sanusi saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan 2025 di halaman Pendapa Agung Kabupaaten Malang, Senin (10/11/2025). (Foto: Dok. Prokopim Setda Kabupaten Malang)

JATIMTIMES - Pada momentum peringatan Hari Pahlawan 2025, Bupati Malang HM. Sanusi mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Malang dari berbagai jenjang usia untuk terus berjuang dengan gaya baru. 

Hal itu diungkapkan Sanusi saat menyampaikan amanat sambutan dari Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf ketika mejadi pemimpin upacara peringatan Hari Pahlawan 2025 di halaman Pendapa Agung Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Karyawan Alfamart Malang Gelar Aksi Bersih-Bersih dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan

Sanusi pun mengajak seluruh masyarakat untuk menundukkan kepala sejenak, mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). 

"Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan dan keikhlasan," ungkap Sanusi, Senin (10/11/2025). 

Menurut Sanusi, ada tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa. Dimulai dari kesabaran para pahlawan yang dapat dilihat dari sabarnya para pahlawan dalam menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, hingga sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. 

"Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan," jelas Sanusi. 

Kemudian, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Hal itu dapat dilihat dari awal kemerdekaan Republik Indonesia para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan dan tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. 

"Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan," ujar Sanusi. 

Selanjutnya yang ketiga, para pahlawan memiliki pandangan jauh ke depan. Di mana para pahlawan berjuang untuk kemakmuran bangsa dan generasi yang akan datang, menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah, serta darah dan air mata merupakan doa yang tidak pernah padam. 

Baca Juga : DPRD Surabaya Sepakati Raperda APBD 2026 di Hari Pahlawan: Dorong Optimalisasi Pendapatan dan Pemerataan Pembangunan

Menurutnya, menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan. Ini merupakan modal besar bagi generasi saat ini dalam melanjutkan amanah perjuangan para pahlawan. Sanusi menyebut, semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi seluruh masyarakat dan generasi yang akan datang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan. 

Lebih lanjut, di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi yang berkembang cepat, cara berjuang pun mulai bergeser. Tidak lagi menggunakan bambu runcing untuk melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi dengan intelektual dan integritas yang tinggi dapat menjadi senjata utama dalam mempertahankan Republik Indonesia. 

"Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama yakni membela yang lemah, memperjuangkan keadilan dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan," tutur Sanusi. 

Menurutnya, semangat inilah yang terus digaungkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan berdaya.

"Mari kita bersyukur dan berjanji bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus," pungkas Sanusi.