Awas! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di 38 Wilayah Jatim hingga 19 November
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
13 - Nov - 2025, 06:50
JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali mengingatkan masyarakat Jawa Timur untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Fenomena ini diprakirakan terjadi pada periode 13 hingga 19 November 2025 di wilayah Jatim.
Potensi bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Jatim, antara lain hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Baca Juga : Laga Uji Nyali Segera Berlangsung! Timnas Indonesia U-23 Hadapi Mali, Pembuktian Menuju SEA Games 2025
Wilayah yang berpotensi terdampak cukup luas, hampir seluruh kota dan kabupaten di Jatim. Di antaranya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kota dan Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang, Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Tulungagung.
“Hampir seluruh wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Diprakirakan dalam sepekan ke depan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” demikian keterangan resmi BMKG Juanda, dilansir Kamis (13/11).
Menurut BMKG, potensi cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh pola siklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa yang memicu terbentuknya daerah konvergensi di wilayah Jawa Timur. Kondisi ini turut berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, gangguan gelombang atmosfer MJO, Kelvin, dan Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur juga menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif yang menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura juga mendukung pembentukan awan-awan hujan tersebut.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama di wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing.
Baca Juga : Hari Diabetes Sedunia 14 November 2025: Sejarah, Tema, dan Pesan Penting untuk Semua Tahap Kehidupan
“BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama dua hari ke depan,” tulis BMKG Juanda dalam keterangannya.
“Wilayah dengan topografi curam atau bergunung diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” lanjut BMKG.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG Juanda.
