Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Disdikbud Kota Malang Sambut Positif Tantangan Mendikdasmen untuk Profesor Mengajar di TK

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

12 - Sep - 2025, 18:35

Placeholder
Ilustrasi Profesor mengajar di taman kanak-kanak (ist)

JATIMTIMES - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana SE MM, memberikan tanggapan positif terhadap gagasan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang menantang para profesor untuk turun langsung mengajar di Taman Kanak-Kanak (TK). Menurut Suwarjana, ide tersebut bukan hanya menarik, tetapi juga bisa memberi pengalaman baru yang berharga bagi dunia akademik.

“Kalau profesor mengajar di TK, jelas tidak gampang. Tapi menurut saya itu justru bagus. Mereka sudah melalui proses panjang, jadi pasti bisa menyesuaikan. Malah akan lebih solid jika benar-benar terjun langsung ke kelas,” ujar Suwarjana, saat diwawancarai di Kampus ABM belum lama ini.

1

Ia menilai, mengajar anak usia dini membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan keterampilan berbeda dari jenjang lain. Tantangan inilah yang bisa membuka sudut pandang baru bagi para profesor yang terbiasa menghadapi mahasiswa di perguruan tinggi. “Biar juga merasakan, supaya tidak hanya teori. Kalau mereka turun langsung ke TK, pasti akan ada pengalaman luar biasa yang bisa dipetik. Itu penting untuk memperkaya cara pandang seorang akademisi,” tambahnya.

Baca Juga : Atas Kepedulian Askes dan Infrasturktur Pendidikan, Bupati Jember Gus Fawait Kembali Raih Penghargaan 

Menurut Suwarjana, keberanian Mendikdasmen melontarkan tantangan itu patut diapresiasi. Sebab, kebijakan pendidikan sering kali hanya dibicarakan di level konsep, sementara realitas di lapangan jauh lebih kompleks. Dengan terjun mengajar di TK, profesor bisa melihat secara langsung bagaimana fondasi pendidikan dibangun sejak usia dini.

Ia juga menekankan, Kota Malang sebagai kota pendidikan tentu terbuka dengan gagasan baru yang memperkuat ekosistem belajar. Baginya, kolaborasi antara akademisi perguruan tinggi dengan guru-guru TK akan memberi dampak positif, baik bagi anak didik maupun bagi pengembangan ilmu pendidikan.
“Apalagi Malang ini kota pendidikan, jadi kami siap mendukung langkah-langkah inovatif seperti ini. Kalau ada profesor yang berani mencoba, itu bisa jadi teladan bagi dunia akademik maupun praktisi pendidikan lainnya,” jelasnya.

Suwarna menambahkan, pengalaman di ruang kelas TK tidak hanya akan memperkaya keilmuan, tetapi juga bisa mengasah sisi humanis seorang profesor. Menurutnya, berinteraksi dengan anak-anak di usia emas akan memaksa setiap pendidik untuk lebih sabar, kreatif, dan luwes dalam menyampaikan ilmu.
“Di situ letak kehebatannya. Mengajar mahasiswa memang perlu keahlian khusus, tapi mengajar anak TK butuh jiwa yang lebih sabar dan kreatif,” katanya.

Pernyataan Suwarjana tersebut sekaligus menjawab tantangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang disampaikan saat bertemu dengan dosen, guru besar, dan profesor Universitas Negeri Makassar (UNM), pada Agustus lalu. Ia mendorong kalangan akademisi tingkat tinggi untuk tidak hanya berkutat di ruang kuliah, tetapi juga mencoba mengajar anak-anak di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK).

Baca Juga : PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka, Ini Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Menurut pandangannya, profesi guru TK memiliki kompleksitas tersendiri. Mengajar di usia emas bukanlah pekerjaan mudah karena menuntut kesabaran, kreativitas, serta strategi khusus. Meski begitu, ia menilai tantangan tersebut justru menghadirkan sisi menyenangkan sekaligus peluang untuk memperkaya pengalaman seorang pendidik.

Abdul Mu’ti menegaskan, jika ada profesor atau dosen yang tertarik mengajar di TK, kementerian siap menyambut dan mendukung penuh. Bagi dirinya, langkah itu bukan sekadar bentuk pengabdian, tetapi juga sarana untuk menguji relevansi dan kekuatan teori yang selama ini dikembangkan di kampus. Dengan begitu, ilmu yang bersifat akademis bisa benar-benar dirasakan manfaatnya dalam praktik nyata di kelas anak usia dini.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan jaminan terkait kesejahteraan. Para akademisi yang bersedia mengajar di TK tidak perlu khawatir mengenai masalah remunerasi karena hal tersebut sudah dipertimbangkan sebagai bagian dari dukungan. Mu’ti menilai, penghargaan terhadap jasa pengajar mutlak diperlukan agar semangat pengabdian tidak terbentur oleh kendala finansial.


Topik

Pendidikan Disdikbud kota malang suwarjana profesor mengajar SD mendikdasmen



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bangkalan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya