JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memberikan penghargaan dan apresiasi kepada lima SMPN di Kabupaten Malang yang telah berhasil menghantarkan 17 siswanya masuk ke berbagai SMA Taruna di seluruh Indonesia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengaku bangga atas capaian masing-masing SMPN yang telah berhasil membentuk karakter kepemimpinan setiap siswa dan mencetak para siswa agar terus berprestasi. Sehingga dengan rata-rata nilai pelajaran di atas 90, sebanyak 17 siswa berhasil masuk ke berbagai SMA Taruna.
Baca Juga : Bupati Malang Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan Dapatkan Tempat Terbaik di Sisi Tuhan
"Kita berikan penghargaan kepada sekolah-sekolah yang telah berhasil mencetak dan menghantarkan para siswanya masuk ke berbagai SMA Taruna," ungkap Sanusi.
Sebanyak 17 siswa yang berhasil masuk ke berbagai SMA Taruna itu berasal dari berbagai SMPN. Mulai dari SMPN 4 Kepanjen sebanyak dua siswa masuk ke SMA Taruna Nusantara Malang, dua siswa masuk ke SMA Taruna Nusantara Magelang, tiga siswa masuk ke SMA Taruna Nala Malang, satu siswa masuk ke SMA Taruna Bhayangkara Banyuwangi, satu siswa masuk ke SMA Taruna Krida Nusantara Bandung.
Kemudian SMPN 1 Singosari sebanyak tiga siswa masuk ke SMA Taruna Malang, satu siswa masuk ke SMA Taruna Nala Malang, dan satu siswa masuk ke SMA Taruna Brawijaya Kediri. Lalu SMPN 1 Lawang sebanyak satu siswa yang masuk ke SMA Taruna Nusantara Malang. Selanjutnya SMPN 1 Gondanglegi sebanyak satu siswa yang masuk ke SMA Taruna Magelang. Terakhir, SMPN 1 Pagak sebanyak dua siswa yang masuk ke SMA Taruna Malang.
Pihaknya menyebut, hingga saat ini di Kabupaten Malang sudah ada 4.987 siswa pada jenjang SMP Negeri maupun Swasta yang telah memiliki rata-rata nilai di atas 90. Menurut Sanusi hal ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa. Terlebih lagi, pada Rabu (1/10/2025) telah diluncurkan 17 Sekolah Unggulan pada jenjang SD dan SMP yang harapannya bisa menjadi role model sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Malang.
"Nah sekarang yang nilainya kelulusan di atas rata-rata 90 itu sudah mencapai 4.987, hampir 5.000 anak. Dulu nggak ada, hanya di angka 70 sampai 80. Nah, harapan ke depan ya paling tidak 10 ribu lah yang sudah nilainya rata-rata 90," tutur Sanusi.
Baca Juga : Solidaritas Tagana Kota Batu: Sayur Segar untuk Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Lebih lanjut, menurut Sanusi nantinya para siswa yang memiliki rata-rata nilai di atas 90 akan bisa diakses jejak digitalnya. Hal ini merupakan keuntungan yang luar biasa bagi para siswa di masa yang akan datang dalam meraih cita-cita yang telah diimpikan.
"Ini bisa diikuti nanti jejak digitalnya, hampir 5 ribu anak itu ketika jadi lulusan di sekolah-sekolah lain bisa dilihat, mesti anak yang terbaik, lebih menonjol. Karena memang sudah mempunyai dasar yang kuat. Jika istilah fondasinya kuat, maka akan mudah menerima dan memahami ilmu pengetahuan berikutnya," pungkas Sanusi.
