JATIMTMES - Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib menyoroti terkait pemenuhan fasilitas sarana prasarana di masing-masing sekolah untuk mendukung pelaksanaan Program Sekolah Unggulan di Kabupaten Malang yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM).
Setidaknya terdapat 10 SMPN dan tujuh SDN di Kabupaten Malang yang ditetapkan untuk melaksanakan Program Sekolah Unggulan pada Rabu (1/10/2025) lalu. Di antaranya SMPN 1 Bululawang, SMPN 1 Karangploso, SMPN 3 Kepanjen, SMPN 4 Kepanjen, SMPN 1 Ngantang, SMPN 1 Singosari, SMPN 2 Sumberpucung, SMPN 1 Tumpang, SMPN 1 Turen dan SMPN 1 Wagir.
Baca Juga : Gelar Apel Kader Partai, DPC Gerindra Berikan Instruksi Ini ke PAC
Sedangkan untuk tujuh SDN yang ditetapkan sebagai pelaksana Program Sekolah Unggulan di antaranya SDN 2 Wandanpuro Bululawang, SDN 4 Panggungrejo Kepanjen, SDN 2 Donomulyo, SDN 1 Tawangsari Pujon, SDN 1 Pagentan Singosari, SDN 1 Tumpang, serta SDN 3 Turen.
Lathifah pun telah melakukan roadshow ke beberapa sekolah di Kabupaten Malang yang ditunjuk untuk melaksanakan Program Sekolah Unggulan. Mulai dari SMPN 1 Singosari, SMPN 3 Kepanjen, SMPN 4 Kepanjen, SMPN 1 Karangploso, SMPN 1 Wagir, SMPN 2 Sumberpucung, SDN 1 Pagentan Singosari, SDN 4 Panggungrejo Kepanjen serta SDN 2 Donomulyo.
Dari hasil roadshow ke beberapa sekolah yang ditunjuk sebagai pelaksana Program Sekolah Unggulan, Lathifah mendapatkan berbagai saran dan masukan dari masing-masing kepala sekolah, utamanya terkait pemenuhan fasilitas serta sarana prasarana penunjang aktivitas para siswa di masing-masing sekolah.
"Kekurangan fasilitas di sekolah tersebut sudah kami catat dan akan kami sampaikan ke forum terkait untuk segera dipenuhi oleh pemerintah. Tujuannya adalah mewujudkan Sekolah Unggulan yang sesuai dengan harapan kami," ujar Lathifah dalam keterangannya.
Perempuan yang pernah duduk sebagai Anggota DPR RI ini juga menekankan, dalam pelaksanaan Program Sekolah Unggulan nantinya juga dibutuhkan inovasi-inovasi pembelajaran dari para tenaga pendidik.
Hal itu bertujuan agar para siswa dapat menjadi kreatif, inovatif dan memiliki daya saing tinggi. Sehingga salah satu tujuan utama dari Program Sekolah Unggulan yang akan mencetak siswa dengan minimal nilai rata-rata 90 di mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA dan Bahasa Indonesia dapat terwujud.
"Saya juga menekankan pentingnya inovasi-inovasi baru dalam pendidikan, karena pendidikan terus berkembang dan seluruh guru harus segera menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut," ujar Lathifah.
Pejabat perempuan yang dulunya merupakan seorang guru ini menjelaskan, pelaksanaan Program Sekolah Unggulan ini bertujuan untuk menjadikan Kabupaten Malang yang unggul melalui pembinaan intensif agar sumber daya manusia menjadi berkualitas, berprestasi dan berintegritas.
Menurutnya, untuk mewujudkan Kabupaten Malang yang unggul perlu disiapkan sejak dini yakni pada anak-anak sekolah di jenjang SD dan SMP di Kabupaten Malang melalui metode pembelajaran yang telah ditetapkan.
"Jadi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, kita persiapkan dengan fasilitasi pendidikan. Karena kita sadar bahwa investasi paling utama untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul itu melalui pendidikan dan itu tanggung jawab kita bersama," tutur Lathifah.
Lebih lanjut, Lathifah berharap pelaksanaan Program Sekolah Unggulan ini mendapatkan atensi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI serta dapat menjadi pilot project minimal di Provinsi Jawa Timur.
"Mudah-mudahan nanti ini bisa menjadi pilot project, minimal Jawa Timur, kalau bisa juga nasional. Ini bisa jadi seperti itu, kalau prestasi bisa ditunjukkan," pungkas Lathifah.
