JATIMTIMES - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang memastikan tidak ada kegiatan pemeliharaan pasar tradisional sepanjang tahun 2025. Termasuk pada moment perubahan anggaran keuangan (PAK). 

Kebijakan tersebut diambil lantaran adanya efisiensi anggaran dalam pelaksanaan APBD Kota Malang tahun 2025. Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengungkapkan, pihaknya memang tidak mengalokasikan dana pemeliharaan untuk seluruh pasar tradisional di tahun ini.

Baca Juga : Francesco Bagnaia Raih Pole Position MotoGP Malaysia 2025 Usai Kualifikasi Dramatis di Sepang

“Masih belum ada pemeliharaan pasar, tidak ada anggaran karena efisiensi,” ujar Eko belum lama ini.

Menurut Eko, anggaran yang masih tersisa di sektor pasar hanya digunakan untuk kegiatan operasional dasar seperti kebersihan dan keamanan.

Sedangkan perawatan fisik seperti perbaikan talang, atap bocor, maupun fasilitas bangunan lainnya dilakukan secara mandiri oleh pedagang.

“Kalau kebersihan dan keamanan masih ada anggarannya. Tapi untuk perbaikan talang dan sebagainya belum, sementara dilakukan secara mandiri oleh pedagang,” jelasnya.

Meski begitu, Diskopindag sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk tahun berikutnya. Eko menyebut, pihaknya telah mengajukan rencana pemeliharaan sejumlah pasar tradisional agar bisa masuk dalam alokasi anggaran tahun 2026.

Baca Juga : Pemkab Jombang Dorong Petani Tembakau Jadi Agropreneur

“Tahun depan ada. Kami ajukan untuk sekitar 10 pasar, karena yang lain masih tergolong bagus fasilitasnya,” tutur Eko.

Beberapa pasar yang masuk daftar prioritas perbaikan di tahun 2026 antara lain Pasar Tawangmangu, Pasar Bunulrejo, dan Pasar Embong Brantas.

“Nanti Pasar Tawangmangu kami utamakan, kemudian Pasar Bunul dan Pasar Embong Brantas juga akan dilakukan perbaikan atau pemeliharaan,” pungkasnya.