JATIMTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang mencatatkan wisata alam yang berada di wilayah Kabupaten Malang masih menjadi favorit wisatawan dalam negeri maupun luar negeri untuk menikmati momentum liburan.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Firmando Hasiholan Matondang menyampaikan, letak geografis Kabupaten Malang yang memiliki 378 desa dan 12 kelurahan di 33 kecamatan ini membuat Kabupaten Malang memiliki berbagai destinasi wisata alam yang cukup lengkap. Mulai dari gunung, lembah, pantai, hingga air terjun.
Baca Juga : Hari Pertama Pasar Hewan Pahingan Maospati Pindah Lokasi, Pedagang Keluhkan Lahan Sempit dan Minim Fasilitas
Pejabat publik yang akrab dispaa Firmando itu mengatakan, keberadaan wisata alam yang cukup lengkap tersebut memberikan dampak yang positif bagi kemajuan dunia pariwisata serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang.
Firmando menjelaskan, terdapat tiga destinasi wisata unggulan di Kabupaten Malang yang menjadi daya tarik wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Di antaranya Gunung Bromo yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pantai Tanjung Penyu, serta wisata buatan Santerra de Laponte yang berlokasi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang ini mengatakan, terdapat pergeseran pola kunjungan wisata. Firmando mencontohkan, pada November 2025 lalu berdasarkan siklus yang berkembang masuk kategori low season atau kunjungan yang tidak begitu banyak. Tetapi di November 2025 lalu, kunjungan ke Pantai Tanjung Penyu termasuk tinggi.
"Pada bulan November kemarin, angka kunjungan ke Pantai Tanjung Penyu sempat berada di atas kunjungan ke Gunung Bromo dengan jumlah 31 ribu orang," ungkap Firmando.
Menurut Firmando, peningkatan kunjungan wisata ke Pantai Tanjung Penyu di momentum low season dikarenakan pengelolaan destinasi wisata yang sudah cukup bagus dengan menerapkan tujuh unsur Sapta Pesona Pariwisata yang terdiri aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
Pihaknya menuturkan, peningkatan kualitas fasilitas di destinasi wisata menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan. Mulai dari ketersediaan toilet, pengelolaan sampah yang tertata, hingga pengalaman emosional yang diberikan kepada pengunjung.
"Mulai dari toiletnya yang mumpuni, pengelolaan sampahnya yang sudah lancar, hingga kenangan yang diberikan kepada pengunjung saat melihat sunset di sana," ujar Firmando.
Lebih lanjut, berkaitan dengan angka kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Kabupaten Malang pada momen natal 2025 dan tahun baru 2026 atau nataru tidak beda jauh dengan momentum nataru tahun lalu.
Baca Juga : Yamaha N-Max di Tulungagung Raib saat Parkir Diteras, Polisi Langsung Tangkap Pelaku Berkat CCTV
"Estimasinya adalah untuk wisatawan mancanegara kurang lebih 1.800 orang, sedangkan untuk wisatawan nusantara kurang lebih 375 ribu orang," kata Firmando.
Sementara itu, untuk menghadapi lonjakan wisatawan di momentum nataru 2025-2026, pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran yang ditujukan kepada para pengelola destinasi wisata untuk lebih siap dalam memberikan pelayanan, menjamin keamanan serta melakukan mitigasi atau pencegahan risiko bencana.
"Menjelang libur natal dan tahun baru, kami sudah memberikan surat edaran kepada seluruh pengelola tempat wisata agar mereka lebih siap dalam memberikan pelayanan selama bulan Desember 2025 dan Januari 2026," jelas Firmando.
Selain itu, khusus untuk destinasi wisata yang terletak di kawasan perbukitan atau pegunungan, pihaknya mengimbau masing-masing pengelola destinasi wisata dapat menyiapkan petugas penyelamat secara mandiri.
"Karena personel BPBD itu terbatas, kami meminta pengelola untuk menyiapkan tim rescue mandiri. Ini penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama musim liburan," tutup Firmando.
