
Ada Rp 88,2 miliar anggaran belanja tidak terduga (BTT) khusus penanganan covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura. Dana itu terkumpul dari kebijakan refocusing dan efisiensi pada awal April 2020 di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) hingg ...
Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bangkalan, meminta warga mewaspadai bencana alam. Apalagi, dua hari belakangan ini hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah setempat.
Bencana angin puting beliung yang memporak-porandakan 24 rumah warga di Dusun Rabesen, Desa Perreng, Kecamatan Burneh mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar. Kerugian tersebut ditaksir mecapai ratusan juta.
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Burneh, Jumat 29 April 2016 lalu, mengakibatkan 24 rumah di Dusun Rabesen, Desa Perreng rusak parah. Betuntung tidak ada korban jiwa dalan peristiwa tersebut.
Komisi D DPRD Bangkalan, menilai pernyataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang mengaku tidak memiliki anggaran penanganan bencana alam merupakan hal yang lucu.
Anggaran penanganan bencana alam bagi korban banjir dan puting beliung di kabupaten Bangkalan tidak jelas. Masing-masing instansi terkait terkesan tertutup dan mengaku tidak memiliki anggaran.
Hujan deras yang melanda wilayah kabupaten Bangkalan, Rabu (10/09/2016) sejak pukul 14.00 Wib, membuat wilayah tiga kecamatan setempat terendam banjir. Bahkan di Kecamatan Blega ketinggian air mencapai satu meter lebih.
Camat Kamal, Ahmad Faisol menyatakan tiga desa di kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan rawan bencana alam. Sebut saja, desa Banyuajuh, Gili Timur, Gili Anyar dan desa Telang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, menginginkan satgas bencana desa agar diaktifkan kembali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, memberlakukan siaga darurat bencana sejak bulan Desember 2015 lalu. Status siaga ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, hingga saat ini belum memetakan wilayah yang rawan terkena bencana alam.
End of content
No more pages to load