Viral, Truk Penambang Pasir di Lumajang Tetap Beroperasi meski Semeru Berstatus Awas 

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

27 - Nov - 2025, 06:13

Tampak penambang pasir beroperasi diduga pada Kamis (27/11). (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Di tengah situasi darurat erupsi Gunung Semeru, warga Lumajang dibuat naik pitam. Itu karena beredar video keluhan warga terkait aktivitas tambang pasir yang masih berjalan di wilayah Dusun Sumber Langsep. Video keluhan itu beredar luas di media sosial.

Dalam video tersebut terdengar suara warga yang kecewa karena penambangan tetap beroperasi seolah tak ada ancaman apa pun. Padahal air yang membawa material vulkanik terus mengarah ke pemukiman.

Baca Juga : Pelantikan Ratusan Pegawai PPPK, Rektor UIN Maliki Malang Tegaskan 4 Sikap Wajib Pegawai 

“Kenapa penambangnya seenaknya saja menambang tanpa memikirkan keselamatan rakyatnya? Tambang siapa ini?” ucap salah satu warga dalam video yang diunggah akun Instagram @lumajangsatu. 

Menurut akun tersebut, muncul dugaan keterlibatan oknum kepala desa yang disebut “menutup mata” dan mengizinkan aktivitas tambang tersebut tetap berjalan meskipun perintah penghentian sudah jelas.

“Tambang siapa ini Pak? Tambang siapa ini Pak?," tanya salah satu pria.

"Tambang Pak Mahmudi ini, petinggi Pak Mahmudi,” sahut warga lainnya.

Para warga itu juga menyerukan agar pemerintah pusat turun tangan.
“Gubernur, gubernur, gubernur. Ya, kalau Bapak Kapolri, bagaimana kalau seperti ini Pak?” ujar warga dalam video tersebut.

Warga juga mempertanyakan, mana yang harus diprioritaskan, keselamatan atau kepentingan ekonomi pihak tertentu.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah menyusul peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Melalui Surat Edaran Bupati Lumajang Nomor 500.10.2.3/1/427.14/2025, pemilik izin usaha tambang dan seluruh pekerja tambang wajib menghentikan aktivitas sementara.

“Demi keselamatan warga dan mencegah risiko bencana susulan, seluruh aktivitas penambangan pasir di aliran Sungai Besuk Kobokan serta wilayah berhulu di Semeru dihentikan sementara,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati.

Baca Juga : Daftar Status Gunung Berapi Terbaru di Indonesia: 2 Naik Awas, 1 Siaga, 23 Waspada

Ia memastikan pengawasan dilakukan ketat melibatkan BNPB dan Polri. “Keselamatan masyarakat tetap utama,” kata Indah.

Sekretaris Daerah Lumajang Agus Triyono menyampaikan bahwa keputusan ini berbasis analisis ilmiah karena situasi Semeru tidak bisa dianggap enteng. “Penambangan akan dibuka kembali setelah kondisi Semeru dinyatakan aman oleh pihak berwenang,” katanya.

Dalam keterangan resmi yang dirilis Pemkab Lumajang itu juga ditegaskan bahwa Satpol PP Lumajang bersama tim gabungan berjaga di lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi jalur luncuran awan panas.

“Petugas gabungan melakukan pengamanan wilayah yang berpotensi menjadi jalur luncuran awan panas, termasuk melakukan penyekatan terhadap warga yang mencoba beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Regoyo dan area Pos Pantau Besuk Kobokan,” ujar Kepala Satpol PP Hindam Adri Abadan.

Ia menambahkan, pengawasan lalu lintas diperketat terutama di sekitar Jembatan Besuk Kobokan yang menjadi akses vital dan rawan bahaya.