JATIMTIMES - Operasi modifikasi cuaca (OMC) tengah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I di wilayah tangkapan air Wilayah Sungai Brantas. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi berkurangnya ketersediaan air di bendungan akibat rendahnya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dilakukan melalui penyemaian awan dengan material berbasis garam NaCl. Mekanisme tersebut berfungsi mempercepat proses pengumpulan uap air di atmosfer hingga mencapai tingkat kejenuhan, sehingga dapat memicu turunnya hujan di area tangkapan air.
Baca Juga : 5 Daerah Terpanas di Jawa Timur, Lamongan Urutan Pertama! Surabaya dan Jombang Juga Membara
Kegiatan OMC berlangsung selama 15 hari, dimulai sejak 14 Oktober hingga 28 Oktober 2025.
“Kami berupaya meningkatkan curah hujan di wilayah tangkapan air waduk agar dapat menambah pasokan air secara alami dan menjaga keberlanjutan fungsi waduk,” ucap Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat, Jumat (17/10/2025).
Untuk operasi kali ini, target penyemaian hujan difokuskan di atas Bendungan Sutami. Waduk tersebut merupakan salah satu prasarana sumber daya air utama di Wilayah Sungai Brantas. Selain menyediakan air baku untuk kebutuhan rumah tangga, waduk ini juga penting bagi irigasi pertanian, penyediaan air minum, serta menjadi sumber energi listrik melalui PLTA.
Sejak tahun 2024 hingga awal 2025, Waduk Sutami mengalami kondisi tahun kering yang berdampak pada penurunan debit air yang masuk. Karena itu, OMC menjadi solusi adaptif terhadap kondisi tersebut.
“Kami berupaya menjaga keandalan pasokan air untuk kebutuhan masyarakat, sektor pertanian, air minum dan energi,” imbuh Fahmi.
Baca Juga : Fenomena Kulminasi Utama Sebabkan Panas Terik di Malang Raya
Langkah ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden poin kedua, yaitu memperkuat ketahanan air, energi, dan pangan menuju Indonesia Emas 2045.
“Langkah OMC ini merupakan upaya nyata dan konkret dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya air, khususnya di Wilayah Sungai Brantas yang menjadi tulang punggung kehidupan dan ekonomi masyarakat Jawa Timur,” tutup Fahmi.
Dalam pelaksanaan OMC, PJT I menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PT PLN Nusantara Power UP Brantas, dan PT Alkonost Aviasi Indonesia untuk melaksanakan operasi udara.
