Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Syaikhona Muhammad Kholil Resmi Bergelar Pahlawan Nasional, Sebelumnya Disebut Bapak Pesantren dan Guru Para Ulama

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

10 - Nov - 2025, 13:59

Placeholder
Syaikhona Muhammad Kholil. (Foto: an nur.ac.id)

JATIMTIMES - Tokoh ulama besar asal Bangkalan, Madura, Syaikhona Muhammad Kholil  resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Penetapan ini diumumkan pada upacara Peringatan Hari Pahlawan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025), dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

 Penganugerahan tersebut termuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Baca Juga : Daftar 10 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo, Ada Soeharto hingga Gus Dur

Pengakuan ini merupakan hasil perjuangan panjang banyak pihak, terutama kalangan pesantren, ulama, akademisi, hingga pemerintah daerah, yang meyakini bahwa jasa Syaikhona Kholil dalam membina umat, mengembangkan ilmu keislaman, serta membentuk basis sosial yang kelak menjadi fondasi perjuangan kemerdekaan, sangat layak dikenang sebagai bagian dari sejarah nasional.

Pada momen yang sama, sembilan tokoh lain dari berbagai daerah dan latar belakang turut dianugerahi gelar serupa. Dari nama-nama tersebut, dua figur menonjol yang juga diakui sebagai Pahlawan Nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang memiliki hubungan historis dengan kalangan pesantren dan gerakan kebangsaan.

Sosok Syaikhona Muhammad Kholil

Syaikhona Muhammad Kholil lahir di Bangkalan, Madura, pada abad ke-19. Ia dikenal sebagai ulama besar yang memiliki kedalaman ilmu dalam berbagai disiplin, mulai dari fikih, tasawuf, hingga ilmu alat dan tafsir. 

Beliau menempuh pendidikan di banyak pesantren besar di Jawa, sebelum kemudian melanjutkan pendidikannya ke Makkah. Di Tanah Suci, ia belajar dan berinteraksi dengan para ulama besar dunia Islam pada zamannya.

Karena keluasan ilmu, kedalaman spiritual, serta pengaruh sosialnya, Syaikhona Kholil kemudian dikenal sebagai guru para ulama Nusantara. Banyak tokoh pergerakan, pemimpin pesantren, dan kiai besar yang merupakan murid langsung atau murid dari murid beliau, termasuk KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Karena peran tersebut, beliau juga dijuluki Bapak Pesantren Indonesia dan Mahaguru Ulama Nusantara

Kontribusi dan Peran Strategis Syaikhona Kholil

1. Melahirkan Generasi Pemimpin Umat

Syaikhona Kholil mendidik ribuan santri dari seluruh pelosok Indonesia. Santri-santrinya kelak mendirikan pesantren besar, menjadi ulama kharismatik, tokoh masyarakat, hingga pahlawan kemerdekaan. Ini menunjukkan peran beliau dalam membentuk struktur keilmuan sekaligus struktur sosial umat Islam Indonesia.

2. Berperan dalam Berdirinya Nahdlatul Ulama

Saat KH Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama, Syaikhona Kholil memberikan restu dan dukungan spiritual melalui utusan KH As’ad Syamsul Arifin. Restu tersebut bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi kekuatan legitimasi moral yang penting pada masa itu.

Bisa dikatakan, tanpa restu Syaikhona Kholil, NU tidak akan berdiri sebagaimana adanya hari ini sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.

3. Mengembangkan Tradisi Keilmuan Islam

Syaikhona Kholil dikenal produktif menulis karya, mengajar kitab klasik, dan mengembangkan tradisi tasawuf yang seimbang antara:

• syariat (hukum),

• tarekat (pendekatan spiritual), dan

• akhlak (budi pekerti).

Tradisi inilah yang menjadi ciri khas pesantren hingga kini.

4. Menanamkan Semangat Nasionalisme Islam

Ajaran beliau sangat menekankan pentingnya mencintai bangsa dan tanah air, yang dirumuskan dalam prinsip: Hubbul Wathan Minal Iman (Cinta Tanah Air adalah bagian dari Iman).

Nilai tersebut menjadi dasar gerakan santri dalam mendukung perjuangan kemerdekaan.

Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Sumber Darmi Batu, Ribuan Warga Terdampak Putusnya Pipa Air Bersih

Karakter dan Nilai Keteladanan

Sederhana dan Mandiri: Saat belajar, beliau bekerja sebagai buruh batik dan juru masak untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Disiplin dan Istiqamah: Ia sangat menjaga ibadah, hafalan, dan amalan wirid, bahkan di perjalanan sekalipun.

Rendah Hati dan Dekat dengan Rakyat: Meski dihormati ulama dan penguasa, ia tetap hidup sederhana dan dekat dengan masyarakat kecil.

Sikapnya membentuk karakter pendidikan pesantren yang hingga hari ini menjadi tulang punggung pembangunan moral bangsa.

Pengakuan Negara: Bukan Sekadar Gelar, tapi Penegasan Sejarah

Dengan dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional, negara menegaskan bahwa perjuangan melahirkan bangsa tidak hanya dilakukan di medan perang, tetapi juga melalui pendidikan, spiritualitas, dan pembentukan jati diri manusia Indonesia.

Warisan terbesar Syaikhona Kholil bukanlah bangunan atau karya fisik, tetapi manusia-manusia berilmu yang berakhlak dan mencintai tanah air.


Topik

Peristiwa Syaikhona Kholil pahlawan nasional guru para ulama bapak.pesantren



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bangkalan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa