JATIMTIMES - Turnamen bulu tangkis Wali Kota Batu Open 2025 diwarnai protes. Perlombaan yang berlangsung pada 6-9 November lalu itu disoal lantaran penyerahan hadiah yang dinilai terlalu kecil untuk beberapa kategori. Protes mencuat setelah penyerahan di GOR Ganesha pada Minggu (9/11/2025).
Dalam event olahraga yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu itu, para orang tua atlet kecewa dan melayangkan keluhan. Sebab, apresiasi yang diberikan dinilai tak sepadan. Padahal, gelaran tersebut dikabarkan memiliki total hadiah sebesar Rp 65 juta sebagaimana tercantum dalam pamflet resmi.
Baca Juga : Inilah 5 Crypto Layer-1 Solid untuk Investasi Jangka Panjang di 2025
"Ternyata yang kami terima justru sangat kecil. Bahkan hanya Rp 150 ribu untuk juara tiga," kata Hendrik, salah seorang wali atlet, belum lama ini.
Sepengetahuanya, sebelum pertandingan hadiah yang tertera mencapai Rp 250 ribu. Tak pelak, dirinya merasa kecewa dengan apa yang telah diterima. Usut punya usut, dari 16 nomor pertandingan yang ada, total hadiah yang disalurkan mencapai Rp 58,8 juta.
Dikatakan Hendrik, ia kecewa karena dalam mempersiapkan turnamen itu sudah rela absen bekerja selama tiga hari untuk mendampingi sang anak. Namun menurut dia, usaha sang anak meraih juara tak dihargai sepadan.
Hendrik berujar, bahwa para wali atlet yang merasakan hal yang sama sudah melayangkan komplain ke pihak panitia. Menanggapi keluhan, panitia mengaku anggaran untuk hadiah sudah habis tersalurkan. Akan tetapi, secara mendadak mereka berniat melunasi kekurangan tersebut.
"Kami menolak karena kami sudah kecewa. Ini soal prinsip dan kepercayaan," tegasnya.
Tak lama setelah ajang tersebut, para wali atlet dan perwakilan klub memilih kompak mengumpulkan kembali uang hadiah dan menyerahkannya langsung ke Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Kamis (13/11/2025).
"Alhamdulillah sudah kami serahkan secara simbolis ke Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto," tambahnya.
Baca Juga : DPRD Kota Malang Apresiasi Langkah Dishub Benahi Parkir
Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Kota Batu Didik Machmud menyayangkan terjadinya polemik dalam ajang olahraga tersebut. Dirinya menilai panitia bersikap sembrono terkait dugaan pemotongan hadiah bagi para atlet pemenang.
"Kalau memang hadiahnya sekian, dari awal harusnya sudah disampaikan," ungkap Didik.
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga meminta agar panitia segera memberikan klarifikasi terbuka supaya polemik ini tidak berlarut-larut.
"Apalagi, turnamen tersebut menyangkut nama baik dan legitimasi Pemkot Batu ke depannya," imbuhnya.
