JATIMTIMES - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata alam, termasuk mendaki gunung. Namun, pada periode Nataru 2025–2026, sejumlah gunung di Indonesia dipastikan ditutup sementara demi alasan keselamatan, cuaca ekstrem, hingga pemulihan ekosistem.
Penutupan ini dilakukan oleh masing-masing pengelola taman nasional dan balai konservasi sebagai langkah antisipatif terhadap potensi bencana alam yang meningkat saat musim hujan. Berikut daftar gunung yang ditutup selama libur Nataru beserta alasannya.
Baca Juga : Polresta Malang Kota Laksanakan Sterilisasi Gereja Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Gunung Salak Ditutup Hingga Maret 2026
Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menutup seluruh jalur pendakian Gunung Salak mulai 22 Desember 2025 hingga 31 Maret 2026. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Balai TNGHS bernomor SE.1/T.14/TU/KSA.5.1/B/03/2025.
Penutupan dilakukan menyusul potensi cuaca ekstrem serta upaya pemulihan ekosistem hutan. Selama masa penutupan, terdapat empat jalur resmi yang tidak dapat diakses pendaki, yakni:
• Jalur Cidahu
• Jalur Pasir Reungit
• Jalur Cimalati
• Jalur Ajisaka
Langkah ini diambil untuk meminimalkan risiko kecelakaan sekaligus menjaga kelestarian kawasan konservasi.
Gunung Semeru Masih Ditutup Akibat Aktivitas Vulkanik
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, juga belum dibuka untuk pendakian. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) menutup jalur pendakian sejak 19 November 2025.
Penutupan ini dipicu oleh aktivitas erupsi berupa awan panas yang terjadi berulang, ditambah kondisi cuaca ekstrem. Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut diperkirakan tetap ditutup hingga Maret 2026, menunggu evaluasi lebih lanjut dari pihak berwenang.
Gunung Merapi Masih Tertutup untuk Pendakian
Pendakian Gunung Merapi hingga kini belum dibuka dan masih berstatus tertutup sejak Mei 2018. Penutupan dilakukan setelah status aktivitas Merapi meningkat dari normal menjadi waspada, lalu naik lagi ke level siaga pada November 2020.
Seluruh aktivitas pendakian Gunung Merapi saat ini dinyatakan ilegal, sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebagai otoritas pemantau aktivitas gunung api tersebut.
Gunung Rinjani Tutup Mulai Januari 2026
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2026.
Penutupan dilakukan dalam rangka mitigasi bencana hidrometeorologi serta pemulihan ekosistem. Terdapat enam jalur pendakian yang ditutup sementara, meliputi:
• Jalur Senaru
• Jalur Torean
• Jalur Sembalun
• Jalur Timbanuh
• Jalur Tetebatu
• Jalur pendidikan Aik Berik
Pengelola mengimbau calon pendaki yang berencana mendaki di akhir 2025 untuk segera melakukan pemesanan tiket melalui sistem eRinjani, dengan batas akhir 28 Desember 2025 pukul 23.59 WITA. Sementara itu, check-in terakhir dilakukan pada 31 Desember 2025 dan check-out terakhir pada 3 Januari 2026.
Alternatif Wisata Aman Saat Libur Nataru
Meski sejumlah gunung ditutup, wisatawan tetap memiliki banyak pilihan liburan alam yang aman selama Nataru. Beberapa alternatif yang bisa dipilih antara lain:
- Wisata di kaki gunung
- Air terjun dan danau yang resmi dibuka
- Taman nasional non-pendakian
- Agrowisata dan wisata alam keluarga.
Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi aturan pengelola kawasan, memantau informasi resmi, serta mengutamakan keselamatan selama berlibur.
